Apakah sebelum membaca tulisan ini Anda sudah mengenal Goa
Pindul? Jika belum, masih dianggap wajar karena Goa Pindul adalah destinasi
wisata yang terbilang masih baru. Meskipun baru, tidak sedikit wisatawan
berkunjung ke sini untuk menikmati pengalaman baru dan unik. Sebenarnya wisata
memasuki goa bukan hal baru di Indonesia. Namun memasuki goa dengan cara
menumpangi ban di atas air, telah menjadikannya sesuatu yang unik untuk
dinikmati.
Tulisan ini juga sekaligus menjadi laporan perjalanan ZigraWisata yang membawa rombongan dari Mitra Suzuki Banjarmasin pada tanggal 16 Mei
2014 lalu. Saat itu kami dilayani oleh Panca Wisata,satu dari lima operator
penelusuran Goa Pindul.
Apa yang membuatnya unik? Pengunjung menelusuri goa dengan
menggunakan pelampung dan ban air. Peserta akan berkelompok dengan cara yang
unik. Setiap peserta memegang tali ban peserta lain sehingga sepintas mirip
semut yang beriringan dan tidak terpisah. Cara bergeraknyapun unik. Pemandu berpengalaman
akan berenang di atas ban untuk menarik atau mendorong kelompok peserta agar
bergerak dari mulut goa masuk, bagian dalam goa, hingga ke luar goa dari mulut
goa yang lain. Panjang goa ini mencapai 350 meter dengan kedalaman 1 sampai 9
meter. Sambil bergerak perlahan, pemandu akan menjelaskan segala hal menarik di
antaranya zonasi goa, proses pembentukan stalagmite dan stalactite, batu-batu
unik, tempat pertapaan, jenis kelelawar, termasuk beberapa mitos yang dipercaya
sebagian orang terkait goa ini.
Menjelang akhir perjalanan di dalam goa, peserta akan
menemukan tempat yang sempurna untuk pengambilan gambar. Sebuah ruang yang
cukup lega di dalam goa yang dihiasi sinar matahari yang menerawang tipis
ibarat tirai pelangi. Di lokasi ini ada juga batu besar yang seakan menjadi
panggung untuk berpose. Banyak peserta melakukan pengambilan gambar sambil
melompat dari batu ini ke atas pemukaan air. Benar-benar pengalaman yang
mengensankan.
Bagaimana objek wisata ini berawal? Menurut informasi warga
setempat, objek wisata ini digagas pada tahun 2010 oleh Endro, seorang pegawai
Dinas Pariwisata Kab. Gunung Kidul yang menikah dengan warga sekitar goa. Endro
pun mengajak warga setempat untuk berdiskusi dan merencanakan pembukaan objek
wisata di situ. Warga pun menyambut baik dan dibentuklah kelompok sadar wisata
sebagai pendiri objek wisata ini. Dalam perkembangan selanjutnya, produk wisata
ini dilengkapi, disempurnakan, dan distandarkan oleh oleh beberapa mahasiswa
Universitas Gajah Mada yang pernah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di desa ini. Setelah dilakukan berbagai upaya perintisan dan promosi, objek
wisata ini bertumbuh dan berkembang pesat hingga menjadi magnit baru dan
pelengkap wisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak kurang, setiap bulannya,
objek wisata ini bisa didatangi paling tidak 20 ribu pengunjung.
Sekarang, setiap akhir pekan maupun hari libur, pengunjung
akan datang ke sini ibarah air bah yang tumpah ruah. Kampung yang dulunya sepi
kini menjadi ramai oleh pengunjung yang datang, parkir, berolahraga, makan, dan
tentu saja berfoto-foto. Penulis yakin, objek wisata ini masih akan tumbuh dan
berkembang pada tahun-tahun mendatang.
Saat ini, aktifitas yang dapat dilakukan di sini tak hanya
menelusuri Goa Pindul. Bagi yang menginginkan tantangan lebih, ia dapat
mengikuti kegiatan rivertubing. Rivertubing ini adalah kegiatan menyusuri
sungai dengan menggunakan ban besar. Bagi yang kurang menyukai air, dapat juga
mencoba menelusuri Goa Gelatik, sebuah goa kering dekat lokasi setempat. Selain
itu, pengunjung dapat juga mengadakan kegiatan outbound games di situ.
Bagaimana mencapainya? Dari pusat kota Yogyakarta, lokasi
ini berjarak sekira 45 kilometer kea rah timur menuju Kota Wonosari, Kabupaten
Gunung Kidul. Waktu yang diperlukan untuk ke sana adalah sekira satu jam
setengah dengan perjalanan menggunakan mobil atau bis. Dari Pusat Kota
Yogyakarta, pengunjung dapat juga menggunakan bis dengan tariff Rp 7.000.- lalu
turun di perempatan Grogol dan berganti kendaraan dengan menggunakan jasa ojek
dengan tariff Rp 15.000.- Adapun alamat lengkap lokasinya adalah Dusun Gelaran
I, Kelurahan Jediharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Jika
ingin praktis untuk menuju kesana, hubungi saja Zigra Wisata yang dapat
memberikan informasi atau layanan wisata untuk pengunjung.
Ditulis oleh: Firman Juliansyah, Zigra Wisata,
Bandung
Nomor HP: 082154050790