Showing posts with label pesona. Show all posts
Showing posts with label pesona. Show all posts

Monday, 17 February 2014

Tips Backpacking ke Gunung Bromo

Rasanya tak ada yang tidak kenal lagi dengan yang namanya Gunung Bromo, bahkan tempat ini menjadi salah satu tujuan favorit turis  asing setelah Bali dan Lombok. Sudah banyak blog yang membahas atau menceritakan tentang keindahan Bromo.

Disini saya tidak akan bercerita banyak tentang Bromo, hanya akan berbagi sedikit tips bagi teman-teman yang pertama kalinya menuju Gunung Bromo. Langsung saja…
Gunung Bromo dan Batok
Yang penting

Bawa jaket tebal, beserta aksesoris penghangat lainya seperti kaos kaki, tangan dan pelindung kepala. Yang namanya Gunung pasti udaranya dingin.

Rencanakan perjalanan anda, istilahnya Browse before backpacking.
Usahakan jangan ketika Peak Season, pada musim ini honmestay dan penginapan menaikan harganya serta banyak yang penuh kalau tidak booking jauh-jaun hari.
Ajak teman sebanyak mungkin, makin banyak makin murah. Ada beberapa biaya yang bisa dibagi seperti sewa Jeep dan Penginapan.

Menuju Bromo
Untuk menuju Gunung Bromo sebenarnya ada beberapa alternative, seperti dari Malang dan dari Prubolinggo, namun yang lebih umum bagi yang menggunakan angkutan umum adalah lewat Probolinggo via Cemoro Lawang.
Naik bus dari Surabaya atau kota Lainya bisa turun di terminal Kota Probolinggo kemudian dilanjutkan dengan naik Elf menuju Cemoro Lawang.
Usahakan jangan terlalu sore datang di Probolinggo, karena Elfnya hanya berangkat kouta ketika penumpangnya  terpehuni, kecuali rombongan bisa langsung disewa itu angkot.
Pemandangan menuju Cemoro Lawang sangat Indah, jadi sayang untuk dilewatkan dan siapkan camera anda.
Bisa juga dengan menggunakan Motor, sebelum sampai di kota Probolinggo ada pertigaan di sebelah kiri. Ada saja petunjuk jalannya menuju Bromo, kalau masih kurang yakin bisa bertanya dengan penduduk sekitar.
Maaf Pak, Gak pakai gigi :-)
Menginap dimana?
Sebenarnya begitu memasuki Desa Ngadisari sudah banyak warga yang menawarkan Homestay, namun lebih baik baik kita menginap di Desa Cemoro Lawang karena akan lebih menghemat waktu ketika berangkat untuk melihat sunrise.
Ada banyak pilihan Hotel, Penginapan ataupun Homestay yang tersedia disini. Bagi yang datang dengan rombongan lebih baik menyewa rumah sehinggabisa share biayanya.
Yang belum pernah atau belum punya kenalan homestay bisa minta bantuan dengan calo-calo yang berkeliaran disepanjang jalan, biasanya mereka mengambil keuntungan sekitar Rp. 50.000, namun tak ada salahnya kita berbagi agar mereka juga bisa menikmati dari Pariwisata ditempatnya. Oh ya, Semua Homestay dan Hotel yang ada di sini adalah orang lokal loh.
Bagi yang kurang tahan dingin bisa memilih kamar yang ada air panasnya, atau memilih untuk tidak mandi selama disini karena saking dingin airnya.
Bagi yang membawa tenda kayaknya Penajakan adalah spot yang pas, namun semakin pagi akan semakin banyak orang yang akan melihat sunrise.
Berkeliling di Bromo
Menyewa jeep adalah cara yang paling umum dilakukan untuk menjangkau beberapa spot wisata yang ada di Gunung Bromo, untuk lebih murahnya silahkan datang langsung ke Paguyuban Jeep Bromo di dekat pintu masuk TNBTS.
Biasanya ada beberapa pilihan rute yang ditawarakan, makin banyak maka makin mahal sewanya seperti

  • Cuma ke Kawah Bromo
  • Sunrise Penanjakan dan Kawah Bromo
  • Sunrise Penanjakan, Kawah Bromo dan Pasir Berbisik
  • Sunrise Penanjakan, Kawah Bromo, Pasir Berbisik dan Bukit Teletabis
  • Yang paling jauh spot di atas ditambah dengan Air Tejun Coban Pelangi.

Selain Jeep mareka juga banyak yang menawarkan ojek.
Bagi yang bawa motor sendiri sebaiknya tidak usah menyewa dua yang diatas, karena walau cuma motor metic  sudah bisa turun kok ke padang pasir asal ridernya sudah berpengalaman J
Yang terakhir bisa dengan kuda (Kalau Tega).
Bagi anda yang tidak suka keramaiyan bisa memilih rute yang tidak biasa seperti yang saya lakukan kemaren sehingga berbeda dengan kebanyakan orang contohnya:
Pagi langsung ke Penanjakan (Bisa ke Penanjakan 1 atau 2), yang ini harus sama karena mataharinya terbit juga dalam waktu yang sama, nah setelah ini biasanya wisatawan lain langsung menuju kawan bromo sehingga keramaian akan berpindah ke kawah Bromo, jadi anda bisa mengambil rute lain setelah Penanjakan langsung ke Bukit Teletabis, baru ke Pasir berbisik dan waktu yang sepi untuk pergi ke kawah Bromo adalah di Sore hari. Namun jangan terlalu sore kalau tidak ingin kemalaman di gunung usahakan berangkat sekitar pukul 3 sore.
Namun bagi yang Cuma punya waktu sedikit atau Cuma semalam di Bromo lebih baik mengikuti rute mainstream Bromo, yaitu Penanjakan, Kawah Bromo, Pasir berbisik dan Bukit Teletabis.
Oh ya, sepulang dari Bromo sempatkan untuk mampir di Air Terjun Madakaripura, air terjun ini salah satu air terjun tercantik yang versi Backpacker Borneo.
Happy Responsible Travel!

Sumber: http://www.backpackerborneo.com/2013/01/tips-backpacking-ke-gunung-bromo.html

Info Seputar Wisata Domestik & Mancanegara: 082154050790 atau PIN BB 27F4916F


Sunday, 22 December 2013

Wisata di Kota Bandung

Jalan Asia-Afrika

Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda, diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung[36], Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955,[37] Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega,[38] Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat diminati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari.[39] Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java Mall, Cihampelas Walk, Bandung Supermal, Bandung Trade Center, Plaza Parahyangan, Balubur Town Square, Dago Plaza dan Metro Trade Centre. Terdapat juga pusat rekreasi modern dengan berbagai wahana seperti Trans Studio Resort Bandung yang terletak pada lokasi yang sama dengan Bandung Super Mall.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini.[40] Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.